Kopi merupakan minuman yang sudah
menjadi favorit masyarakat Indonesia. Dari mulai penyajian biasa seperti di
warung kopi kebanyakan, hingga penyajian yang special dengan sentuhan
instimewa. Bahkan saat ini kita bisa menemukan minuman enak ini baik di warung
sederhana maupun di gerai yang elit dengan kemasan modern. Namun tahukah kalian
bahwa biji kopi hingga menjadi bubuk kopi melalui proses yang sangat panjang
dan rumit.
Harga secangkir kopi pun beragam
dari mulai 3rb rupiah hingga puluhan ribu rupiah. Penggemar kopi pada tahun
2021 ini terus mengalami peningkatan. Bahkan data dari Kementerian Pertanian
kebutuhan kopi kita sampai 370rb ton. Jenis kopi yang berasal dari pertanian
Indonesia juga beragam dengan rasa yang unik. Makanya seringkali banyak
penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas masing-masing jenis
kopi tersebut. Dan tentunya kopi menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan ke
banyak negara di Asia maupun Eropa.
Jika saat ini kamu berpikir untuk
mencoba peruntungan dengan membuka gerai kopi ataupun usaha pengolahan kopi.
Tentunya kita perlu belajar bagaimana langkah pengolahan biji kopi sampai
menjadi bubuk kopi yang siap untuk disajikan.
Langkah Pengolahan Biji Kopi Agar Mempunyai Daya Jual Tinggi
Dalam pengolahan kopi kita akan
mengenal dua cara pengolahan. Diantaranya dengan cara kering dan cara basah.
Dimana ketika pengolah kopi menggunakan cara basah maka kamu harus siap dengan
langkah yang panjang dan rumit. Biasanya kopi arabika membutuhkan pengolahan
dengan cara satu ini. Cara basah membuat bubuk kopi menjadi bernilai lebih
mahal daripada kita mengolahnya dengan cara kering loh. Contoh jenis kopi yang
menggunakan pengolahan kering adalah robusta. Kebalikan dari cara basah, cara
kering dalam pengolahan kopi lebih cepat dan tahapnya jauh lebih sedikit
daripada cara basah. Dan tentunya kopi robusta dijual dengan harga yang lebih
murah ketimbang kopi arabika.
Berikut ini merupakan beberapa
langkah yang akan kamu tempuh saat mengolah biji kopi menggunakan cara kering.
Cara kering membutuhkan peralatan yang lebih sederhana dan waktu yang lebih
singkat.
·
Penyortiran Buah Kopi
Saat seorang petani memanen buah
kopi, mereka juga harus menyortir buah kopi tersebut. Dimana penyortiran dibagi
menjadi dua yaitu buah kopi inferior dan juga buah kopi superior. Selain itu
warna juga masuk dalam kategori penyortiran. Dimana mereka akan mengelompokkan
buah yang berwarna merah dan juga mana buah yang berwarna hijau. Hal ini
tentunya untuk menyortir mana buah kopi yang berkualitas, kurang berkualitas
hingga yang buruk.
·
Dikeringkan
Saat buah kopi sudah mengalami
penyortiran maka selanjutnya buah kopi tersebut harus dikeringkan dengan cara
penjemuran. Penjemuran dibawah terik matahari perlu kamu lakukan selama dua
minggu atau bisa lebih bergantung cuaca. Berbeda dengan cara basah, cara kering
penjemuran dilakukan pada buah kopi sedangkan jika cara basah maka buah kopi
harus dikupas terlebih dahulu sebelum penjemuran. Cek kadar kekeringan buah
kopi untuk memastikan kekeringan yang kamu inginkan dan tidak melebihi standard
yang telah berlaku.
·
Pengupasan
Jika kamu sudah mempunyai buah
kopi yang kering maka selanjutnya kamu perlu untuk mengupasnya. Pengupasannya
kamu bisa memakai mesin maupun secara manual yaitu dengan ditumbuk.
Keberhasilan dari proses pengupasan bergantung dari hasil pengeringan buah
kopi. Karena bisa saja kadar kekeringannya kurang sehingga kadar air masih
tinggi dan membuat biji kopi sulit untuk terkelupas serta masih mengandung air.
·
Penyortiran Biji Kopi
Pada langkah pertama memang kamu
telah melakukan penyortiran. Namun pada langkah ini kamu juga kembali melakukan
penyortiran terhadap biji kopinya. Pilih biji kopi yang sempurna secara bentuk
warna dan besarnya. Hal ini tentunya untuk menjaga kualitas biji kopi sesuai
standard yang berlaku baik di dalam negeri maupun secara internasional.
·
Pengemasan
Ketika penyortiran telah selesai
kamu bisa masuk pada langkah pengemasan sesuai dengan berat yang telah kamu
tetapkan. Gunakan cara pengemasan yang sesuai standard agar biji kopi mempunyai
kualitas yang terjamin hingga sampai ke tangan customer.
Baca juga : Berikut Daftar Tempat Wisata di Bali Yang Wajib Dikunjungi
Jika melihat permintaan pasar
saat ini, maka kita akan menemukan bahwa permintaan pembelian kemasan biji kopi
cenderung lebih tinggi daripada yang kemasan bubuk. Karena banyak orang yang
sudah mempunyai mesin penggiling kopi dan ingin mengolahnya secara mandiri.
Sehingga menghasilkan bubuk kopi yang berbeda daripada yang ada dipasaran. Oh
ya untuk menjadi bubuk kopi, biji kopi akan melalui proses sangria. Dimana proses
ini juga akan mempengaruhi rasa kopi ketika nanti disajikan. Oleh karena itu
mari kita belajar kembali bagaimana proses menyangrai kopi untuk menghasilkan
bubuk yang enak dan banyak disukai orang.
EmoticonEmoticon